Breaking News

7 Blunder Transfer, Termasuk Sheffield Tolak Maradona


Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah pemain sepak bola terhebat sepanjang sejarah, seperti Diego Maradona dan Zinedine Zidane, bisa memiliki karier yang berbeda jika tidak terjadi blunder di bursa transfer.

Zidane mungkin tidak akan memiliki karier yang berbeda jika Blackburn Rovers tidak melakukan blunder di bursa transfer pada 1995. Dikutip dari TalkSport dan beberapa sumber, berikut tujuh blunder transfer terbesar dalam sejarah sepak bola:

1. Arsenal Tolak Zlatan Ibrahimovic
    Zlatan Ibrahimovic menolak tes di Arsenal. (AFP PHOTO / PASCAL GEORGE)

Cerita ini sudah menjadi rahasia umum dan diakui sendiri oleh Ibrahimovic. Pada 2001 Arsenal membuang kesempatan merekrut Ibrahimovic hanya karena Arsene Wenger ingin pemain asal Swedia itu menjalani tes lebih dulu. Ibrahimovic menolak dan memutuskan bergabung dengan Ajax Amsterdam.


2. Sheffield United Tolak Diego Maradona
     Diego Maradona gagal berkarier di Inggris karena ditolak Sheffield United. (AFP PHOTO/DANIEL                 GARCIA)
Pada 1978 pelatih Sheffield Harry Haslam sudah mencapai kesepakatan dengan Argentinos Junior untuk membeli Diego Maradona yang masih 17 tahun dengan harga 200.000 poundsterling. Tapi kemudian Sheffield menarik diri dari kesepakatan setelah berhasil mendapatkan Alex Sabella yang sudah lebih ternama dari River Plate dengan 160.000 poundsterling.
3. Arsenal Tolak Didier Drogba
    Didier Drogba hampir direkrut Arsenal. (AFP/PATRIK STOLLARZ)

Sebelum menjadi legenda di Chelsea, Didier Drogba nyaris bergabung dengan Arsenal pada awal 2000an. Arsenal sudah setuju pembelian Drogba dengan harga 100.000 poundsterling, namun pelatih The Gunners ketika itu Arsene Wenger menganggap Drogba belum siap bermain di Liga Inggris.Chelsea kemudian mendapatkan Drogba pada 2004. Drogba menjadi legenda Chelsea setelah meraih sejumlah gelar bergengsi, termasuk empat gelar Premier League dan satu Liga Champions.

4. Blackburn Tolak Zinedine Zidane
    Zinedine Zidane ditolak Blackburn sebelum bergabung dengan Juventus. (AFP PHOTO / PATRICK HERTZOG)

Salah satu blunder terbesar dalam sejarah adalah ketika Blackburn Rovers menolak Zinedine Zidane, salah satu pesepakbola terhebat sepanjang sejarah. Penolakan itu dilakukan pemilik Blackburn Jack Walker. Padahal Kenny Dalglish sudah berhasil membujuk Zidane dan Christophe Dugarry dari Bordeaux pada 1995 untuk hadir di Ewood Park.

Pernyataan paling terkenal Walker ketika itu adalah: "Untuk apa kami membeli Zidane jika kami sudah punya Tim Sherwood". Blackburn kemudian terpuruk di Liga Inggris usai juara Premier League dan Zidane bergabung dengan Juventus pada 1996 dan Real Madrid pada 2001.

5. Liverpool Tolak Cristiano Ronaldo
     Liverpool membuang peluang merekrut salah satu pemain terbaik dalam sejarah. (AP Photo/Bernat Armangue)

Sebelum MU tertarik dengan Cristiano Ronaldo, Liverpool sempat mencapai kesepakatan dengan Sporting Lisbon pada 2003. Tapi, Liverpool batal membeli Ronaldo setelah Gerard Houllier tidak sepakat dengan gaji yang diminta pihak CR7.

6. Lokomotiv Moskow Tolak Neymar
    Neymar punya peluang bermain di Rusia sebelum gabung Barcelona. (AFP PHOTO / JOSEP LAGO)

Lokomotiv membuang peluang merekrut Neymar yang masih 16 tahun pada 2008. Ketika itu Lokomotiv menarik diri setelah Santos meminta transfer 10 juta euro. Presiden Lokomotiv ketika Nikolai Naumov menganggap transfer Neymar terlalu berisiko bagi klubnya. Neymar ini tercatat sebagai pemain termahal dalam sejarah setelah dibeli PSG dari Barcelona dengan 222 juta euro pada 2017.

7. West Ham Tolak Andriy Shevchenko
     Harry Redknapp tidak yakin Andriy Shevchenko cocok untuk West Ham. (AFP PHOTO/CARL DE SOUZA)

Shevchenko merupakan salah satu bomber terhebat dalam sejarah sepak bola Eropa sepanjang akhir 1990an hingga pertengahan 2000an. Namun sebelum meraih banyak sukses bersama AC Milan, Shevchenko hampir bergabung dengan West Ham United pada 1995. Shevchenko bahkan sudah tiba di London untuk melakukan negosiasi. Tapi, pelatih West Ham ketika itu Harry Redknapp tidak yakin dengan kemampuan Shevchenko.